perspektif psikologi dalam komunikasi

Nama : chrisdiana yulianti
Nim : E1101161061

PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Perspektif psikologi proses yang terjadi antara komunikator dan komunikan dalam proses penyampaian pesan. Pada saat komunikator ingin menyampaikan pesan kepada komunikan ini terjadi proses pengolahan pesan di dalam diri komunikan yang di artikan dalam lambang maupun pesan diolah dalam pikiran komunikan dan timbul lah yang namanya perbedaan pendapat terhadap setiap komunikan yang ada.

ASAL MULA PERSPEKTIF PSIKOLOGI
            Akar dari psikologi modern dapat ditelusuri ke abad kelima dan keempat sebelum masehi. Para ahli filsafat Yunani yang terkenal, Sochtrates, Plato, dan Aristotele, mengajukan suatu pertanyaan dasartentang kehidupan mental. Sebagai contohnya, apakah orang merasakan realitas secara benar? Apakah orang secara bawaan rasional atau irasional? Apakah orang mampu memilih secara bebas? Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang saat ini sama pentingnya dengan dua ribu tahun yang lalu berhadapan dengan sifat proses pikiran dan mental ketimbang sifat tubuh atau perilaku dan merupakan prakursor bentuk perspektif kognitif.
            Perspektif biologis juga memliki sejarah yang sama panjang. Hipocrates, biasanya dikenal sebagain bapak ilmu kedokteran hidup pada waktu yang kira-kira sama dengan Sochcrates, dan jauh lebih tertarik dalam fisiologi. Yang melakukan banyak observasi penting tentang bagaimana otak mengendalikan orang tubuh yang merupakan titik awal pendekatan modern terhadap fisiologi dan perspektif bilogis dalam psikologi.
            Dua milenirnium kemudian yaitu menjelang abad dua puluh psikologi ilmiah dilahirkan. Gagasan mendasar dibalik kelahirannya adalah bahwa pikrina dan perilaku seperti planet atau zat kimia atau organ manusia dapat menjadi subjek analisis ilmiah. Artinya dengan secara sistematis memvariasikan situasi yang dipersentasikan pada manusia pikiran dan perilaku mereka dapat dianalisis menjadi komponen-komponen yang lebih dasar.
            Perspektif kognitif abad kesembilan belas difokuskan terutama pada pengalaman mental dan datanya sebagian besar adalah observasi diri dalam bentuk introsepeksi. Introsepeksi berarti observasi dan pencatatan yang dilakukan oleh seorang individu terhadap sifat persepsinya pikirannya, dan perasaanya sendiri.



FUNGSI PERSPEKTIF DALAM PSIKOLOGI
Para psikolog dalam beberapa cara sama seperti para pria yang buta, bersusah payah dengan instrumen yang tidak sempurna untuk mencoba memahami hewan buas yang kita sebut dengan sifat dasar manusia dan secara khusus hanya memegang suatu bagian dari hewan ketika mencoba untuk memahami secara keseluruhan. Keempat perspektif yang menjadi pemandu pemikiran secara psikologi, terkadang memberikan persaingan dan terkadang saling mengisi dalam kerangka kerja atau sudut pandang pada fenomena dari kekacauan kepribadian antisosial sampai kepada cara orang-orang membuat keputusan ketika memilih jodoh.
   Perspektif-perspektif ini mirip dengan banyak penghormatan terhadap perspektif dengan cara intuisi yang orang-orang gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Gestalt, orang yang mempercayau bahwa persepsi bukanlah melalui pengalaman yang pasif, dimana orang mengambil potret fotografi rincian dari dunia di sekitar mereka. Melainkan, mereka berdebat, persepsi adalah sebuah pengalaman aktif yang mengesankan suatu perintah pada sebuah panorama yang besar sekali secara rinci dengan melihatnya secara sebagian dari keseluruhan yang lebih besar.  
Cara orang-orang memahami fakta spesifik atau rincian tergantung pada interpretasi mereka mengenai objek secara keseluruhan.Perspektif pada Psikologi sama dengan lensa yang tidak sempurna, dimana yang satu dapat melihat beberapa aspek secara nyata. Seringkali terlalu cekung atau cembung, sering membuat pemakainya buta mengenai data pada sekeliling pemahaman mereka, tetapi tanpa lensa tersebut kita akan menjadi buta total.Hubungan antara “kenyataan” dan interpretasi pengetahuan dideskripsikan secara panjang lebar oleh Thomas Kuhn, ahli filsafat ilmu pengetahuan. Kuhn telah mengobservasi bahwa ilmu pengetahuan tidak bertambah melalui akumulasi fakta-fakta sebanyak yang telah dipercayai. Melainkan, ilmu pengetahuan bertambah berdasarkan perkembangan yang baik dan paradigma yang lebih baik. Paradigma adalah sebuah sistem yang luas mengenai asumsi teori dimana komunitas ilmuwan digunakan untuk membuat perasaan dari sebuah pengalaman.
Paradigma memiliki beberapa kunci komponen. Pertama, memasukkan sekumpulan tuntutan teori yang memberikan sebuah model atau gambaran abstak dari objek pembelajaran. Kedua, memasukkan sekumpulan kiasan yang membandingkan objek investigasi dengan yang lain yang sudah dipahami. Ketiga, memasukkan sekumpulan metode-metode dimana anggota-anggota komunitas ilmuwan akan setuju, jika digunakan sebagaimana mestinya, hasilnya valid, dan datanya berguna.Berdasarkan penjelasan Kuhn, Psikologi berbeda dari ilmu pengetahuan alam dimana kekurangan paradigma dimana sebagian besar komunitas ilmuwan setuju.  Malahan, Ia mengemukakaka, ilmu pengetahuan sosial masih terbagi menjadi beberapa pemikiran, atau yang biasa kita sebut dengan perspektif. Perspektif biasanya memandu pada investigasi secara psikologi.

Sumber :


Komentar

Postingan populer dari blog ini

perspektif mekanistik dalam komunikasi

Teori sosiokultural dan sosiopsikologis

perspektif pragmatis dalam komunikasi