perspektif pragmatis dalam komunikasi
Nama : CHRISDIANA YULIANTI
Nim : E1101161061
PERSPEKTIF
PRAGMATIS
Perspektif pragmatis
yaitu adalah yang mengajarkan
bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang
benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara
praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang
penting melainkan bagaimana kegunaan praktis dari pengetahuan kepada
individu-individu. Dalam komunikasi, satu maksud atau satu fungsi
dapat diungkapkan dengan berbagai bentuk/struktur. Untuk maksud “menyuruh”
orang lain, penutur dapat mengungkapkannya dengan kalimat imperatif, kalimat
deklaratif, atau bahkan dengan kalimat interogatif. Dengan demikian, pragmatik
lebih cenderung ke fungsionalisme daripada ke formalisme. Pragmatik berbeda
dengan semantik dalam hal pragmatik mengkaji maksud ujaran dengan satuan
analisisnya berupa tindak tutur (speech act), sedangkan semantik menelaah makna
satuan lingual (kata atau kalimat) dengan satuan analisisnya berupa arti atau
makna.
A. Pragmatik dan Fungsi
Bahasa
Bidang
“pragmatik” dalam linguistik dewasa ini mulai mendapat perhatian para peneliti
dan pakar bahasa di Indonesia. Bidang ini cenderung mengkaji fungsi ujaran atau
fungsi bahasa daripada bentuk atau strukturnya. Dengan kata lain, pragmatik
lebih cenderung ke fungsionalisme daripada ke formalisme. Hal itu sesuai dengan
pengertian pragmatik yang dikemukakan oleh Levinson (1987: 5 dan 7), pragmatik
adalah kajian mengenai penggunaan bahasa atau kajian bahasa dan perspektif
fungsional. Artinya, kajian ini mencoba menjelaskan aspek-aspek struktur bahasa
dengan mengacu ke pengaruh-pengaruh dan sebab-sebab nonbahasa.
B. Definisi
pragmatik:
1. cabang
ilmu bahasa yang menelaah penggunaan bahasa. Satuan-satuan lingual dalam
penggunaannya.
2. studi
kebahasaan yang terikat konteks.
3. studies
meaning in relation to speech situation (Leech, 1983).
4. cabang
ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yakni bagaimana
satuan kebahasaan digunakan dalam komunikasi (Wijana, 1996: 2).
Cukup banyak batasan atau definisi mengenai
pragmatik. Levinson (1987: 1-53), misalnya, membutuhkan 53 halaman hanya untuk
menerangkan apakah pragmatik itu dan apa saja yang menjadi cakupannya. Di sini
dikutipkan beberapa di antaranya yang dianggap cukup penting.
1. Pragmatik
adalah kajian mengenai hubungan antara tanda (lambang) dengan penafsirnya,
sedangkan semantik adalah kajian mengenai hubungan antara tanda (lambang)
dengan objek yang diacu oleh tanda tersebut.
2. Pragmatik
adalah kajian mengenai penggunaan bahasa, sedangkan semantik adalah kajian
mengenai makna.
3. Pragmatik
adalah kajian bahasa dan perspektif fungsional, artinya kajian ini mencoba
menjelaskan aspek-aspek struktur linguistik dengan mengacu ke pengaruh-pengaruh
dan sebab-sebab nonlinguistik.
4. Pragmatik
adalah kajian mengenai hubungan antara bahasa dengan konteks yang menjadi dasar
dari penjelasan tentang pemahaman bahasa.
5. Pragmatik adalah kajian mengenai
deiksis, implikatur, praanggapan, tindak tutur, dan aspek-aspek struktur
wacana.
6. Pragmatik adalah kajian
mengenai bagaimana bahasa dipakai untuk berkomunikasi, terutama hubungan antara
kalimat dengan konteks dan situasi pemakaiannya.
C. Asal-Usul
dan Historis Istilah Pragmatik
Pemakaian
istilah pragmatik (pragmatics) dipopulerkan oleh seorang filosof bernama
Charles Morris (1938), yang mempunyai perhatian besar pada ilmu pengetahuan
tentang tanda-tanda, atau semiotik (semiotics). Dalam semiotik, Morris
membedakan tiga cabang yang berbeda dalam penyelidikan, yaitu: sintaktik (syntactics)
atau sintaksis (syntax) yaitu telaah tentang relasi formal dari tanda yang satu
dengan tanda yang lain, semantik (semantics) yaitu telaah tentang hubungan
tanda-tanda dengan objek di mana tanda-tanda itu diterapkan (ditandainya), dan
pragmatik yaitu telaah tentang hubungan tanda-tanda dengan penafsir (interpreters).
Ketiga cabang tersebut kemudian lebih dikenal dengan teori trikotomi.
Morris
memberikan contoh interjeksi seperti Oh!, Come here!, Good
morning! dipengaruhi oleh hukum pragmatik, yaitu bahwa variasi retoris dan
alat puitis hanya muncul di bawah kondisi tertentu dalam batas-batas pemakaian
bahasa.
Akhirnya
pengarang menyimpulkan bahwa perbedaan pemakaian istilah pragmatik ditimbulkan
dari bagian asal-usul semantik karya Morris, yaitu suatu telaah dari
sebagian besar jajaran fenomena psikologis dan sosiologis yang mencakup sistem
tanda pada umumnya atau dalam bahasa tertentu (the Continental sense of the
term) atau telaah konsep abstrak tertentu yang membuat acuan pada pelaku (agents)
(satu gagasan dari Carnap) atau studi istilah indeksikal atau deiktis (deictis)
(gagasan Montague) atau akhirnya pemakaian dalam linguistik Anglo-American dan
filsafat.
sumber
http://tugashungkul.blogspot.co.id/2016/05/perspektif-pragmatis.html
https://www.kompasiana.com/boedis2/teori-teori-kebenaran-korespondensi-koherensi-pragmatik-struktural-paradigmatik-dan-performatik_550f14b2a33311bb2dba84c7
https://id.wikipedia.org/wiki/Pragmatisme
sumber
http://tugashungkul.blogspot.co.id/2016/05/perspektif-pragmatis.html
https://www.kompasiana.com/boedis2/teori-teori-kebenaran-korespondensi-koherensi-pragmatik-struktural-paradigmatik-dan-performatik_550f14b2a33311bb2dba84c7
https://id.wikipedia.org/wiki/Pragmatisme
How to Use sunscreen with titanium dioxide (soluble - TITanium
BalasHapusThe ingredients of sunscreen titanium band rings with titanium dioxide (soluble) are a couple of simple does titanium have nickel in it steps: 1. Select the UVD repeater of your choice and, 2. The titanium grey following precautions titanium wedding band sets should be followed when babyliss pro titanium straightener