perspektif mekanistik dalam komunikasi
Nama : CHRISDIANA YULIANTI
Nim : E1101161061
Prodi : ILMU KOMUNIKASI
Proses
komunikasi dalam perspektif mekanistik
Perspektif
sendiri artinya adalah sudut pandang setiap yaitu baimana cara mereka memandang
atau menilai sesuatu yang berada di sekitar mereka terutama saat mereka
berkomunikasi. Perspektif bersifat nyata dan bisa di terima oleh masyarakat
karena hal ini adalah sudut pandang dari setiap individu dan di indonesia
sendiri masyarakatnya berhak mengutarakan pendapatnya masing masing dan hal ini
pun tidak di kritik masyrakat. Dan pada blog saya ini akan membahas tentang
proses komunikasi dalam perspektif mekanistik.
Perspektif mekanistik
sering juga disebut dengan komunikasi interpersonal atau komunikasi atau
komunikasi antar pribadi yang mana dalam proses komunikasi ini terbilang cukup
rumit karna proses komunikasi ini bergantung pada situasi dalam berkomunikasi
karena dalam proses penerimaa pesan melalui indera penglihatan, pendengaran
serta indera lainnya. Di dalam perspektif mekanistik terdapat berbagai macam
komunikan serta tersebar luas hingga dalam proses komunikasinya memerlukan
media atau sarana untuk menyebar luaskan pesan atau informasi itu hal ini tentu
saja menimbulkan berbagai macam masalah dalam proses penyebarannya mulai dari
media penyebaran hingga yang tersampaikan kepada khalayak biasanya berbeda
dengan yang sangat ingin di sampaikan.
Di dalam perspektif
mekanistik terdapat model-model mekanistik. Erving
Goffman (1969:IX), ahli sosiologi memandang komunikasi sebagai ‘saluran yang terorganisasikan secara sosial
untuk menyampaikan informasi’dan melanjutkan lebih jauh dengan
mengatakan bahwa komunikasi hanya‘secara
nyata dan dititikberatkan pemakaiannya’ pada mekanistis saja. Dalam
perspektif mekanistik ini proses komunikasinya sering di asumsikan seperti roda
berjalan yaitu dalam proses komunikasinya pesan mengalir terus menerus berjalan
dan berputar seperti roda melalui sarana atau media yang tersedia dan di
visualisasikan kepada semua komunikan. Dan dimana titik asal penyampain pesan
kurang penting atau lagi dapat di bedakan saat pesan tersebut berjalan terus
menerus, tentu saja hal ini membedakan antara komunikatif dan penerimanya.
Dalam perspetif mekanistik terdapat model jaga terbang yang
di cetuskan oleh teori medan kurt lewin (1951). fungsi penjaga gerbang tersebut dalam
komunikasi manusia dalam usaha model arus pesan sederhana yang terdiri dari
tiga unsur. Biasanya rantai ini dapat diperluas menjadi empat, lima, atau lebih
komunikator, masing – masing dari mereka akan berfungsi sebagai penjaga gerbang
kecuali bagi sumber/penerima yang pertama dan terakhir dalam rangaian
tersebut.Penjaga gerbang berfungsi menerima informasi dari suatu sumber dan
merelai informasi tersebut kepada seorang penerima.
Dalam
proses perspektif mekanistik dapat di asumsikan atau dapat dibagi mejadi 2
proses komunikasi yaitu proses komunikasi primer dan proses komunikasi sekunder
:
1. Proses komunikasi primer
Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian
pesan atau pikiran kepada komunikan dengan memakai lambang atau simbol simbol
tertentu yang di gunakan sebagai media atau saluran penyampaian pesan tersebut.
Dalam proses komunikasi ini juga terdapat 2 jenis lambang yaitu verbal dan
nonverbal, lambang verbal ini termasuk yang paling di gunakan karena bahasa
yang dapat mengerti komunikator dalam menyapaikan pesan karena bahasa termasuk
penyampaian pesan paling efektif dan dapat di mengerti dengan cepat. Lambang
non verbal dalam lambang non verbal ini komunikasi berjalan tanpa bahasa melainkan
menggunakan isyarat isyarat dengan anggota tubuh yaitu seperti
mata,tangan,bibir dan jari serta anggota tubuh yang lain. Ray L. Birdwhistell dalam
bukunya "Introduction to
Kinesics" telah melakukan analisis mengenai body communication.
Dia mencoba untuk memberi rangka kepada "comprehensive coding scheme"
bagi gerakan badan, seperti seorang linguist melakukannya untuk bahasa lisan.
Jika linguist menampilkan "phone" sebagai suara maka Birdwhistell
mengetengahkan "kine" sebagai gerakan. Apabila linguist mengemukakan
"phoneme", yakni sekelompok bunyi yang beruba-rubah, maka
Birdwhistell mengemukakan "kinime", yaitu sebuah set gerakan yang
berubah-ubah. Kalau linguist mencari "morpheme" yang mengandung
pengertian, Birdwhistell menyelidiki "kinemort" serangkaian gerakan
yang mengandung pengertian dalam konteks suatu pola yang lebih besar.Tahap
seperti disebutkan di atas adalah microkinesics; lebih luas daripada itu
adalah macrokinesics atau disebut juga social kinesics, dimana
sebuah gerakan (act)- yaitu pola yang menyangkut lebih dari suatu area-, akan
bersangkutan dengan kerangka komunikasi yang
lebih luas.
2. Proses
komunikasi sekunder
Yaitu
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan memakai media
atau sarana selain lambang atau isyarat isyarat tertentu sebagai media yang
pertama di lakukan. Komunikator memakai proses komunikasi ini karena komunikan
yang terbilang banyak sehingga memerlukan media untuk menyebar luas kan serta
menyampaikan informasi atau pesan dalan waktu yang sama sehingga para komunikan
tinggal ketinggal pesan atau informasi yang seharusnya dia dapatkan.
Demikan blog saya kali
ini mohon maaf jika masih banyak kekurangan saya mengambil materi ini dari
berbagai macam sumber di internet dikarenakan saya tidak mendapatkan buku
tentang perspektif mekanistik ini salah satu sumber yang saya ambil yaitu http://tigabelasmaretduaribusebelas.blogspot.co.id/2011/04/proses-komunikasi-dalam-perspektif.html
dan http://astridwiandriani21.blogspot.co.id/2013/10/perspektif-dalam-bingkai-ilmu-komunikasi.html
pada sumber ini saya mengambil beberapa dan mengabungkannya menjadi satu dalam
bahasa saya sendiri.
Komentar
Posting Komentar